NAMA :
IMAM SUSILO ADHI
NIM : 11105244004
PRODI :
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TUGAS INDIVIDU
BOOK REPORT
DOSEN : SISCA RACHMADONNA M.Pd.
JUDUL BUKU : MEDIA PEMBELAJARAN
PENGARANG : Dr. NANA SUDJANA, Drs. AHMAD RIVAI
PENERBIT :
SINAR BARU ALGENSINDO
TEBAL BUKU : 220 HALAMAN
Buku
ini berpendapat bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah tugas dari
semua tenaga kependidikan. Namun pada buku media pembelajaran ini lebih di
tekankan pada pengajarnya atau di sebut juga dengan guru/dosen. Buku i ni di
tujukan sebagai panduan kepada pengajar untuk memilih dan menggunakan media
sebagai pengajaran yang tepat. Buku ini juga menyediakan manfaat dari
penggunaan berbagai media pembelajaran. Media pembelajaran menurut buku ini
berisikan tentang media cetak, grafis, audio visual, gambar fotografi, media
proyeksi, media tiga dimensi.
Bab
pertama buku ini berisikan tentang penggunaan media pengajaran dalam proses
belajar mengajar. Kedudukan media pengajaran ada dalam metode mengajar sebagai
salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dan siswa,
serta siswa dan lingkungannya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media
penagjaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yaitu untuk menunjang penggunaan
metode mengajar yang di gunskn oleh pengajar. Melalui media pengajaran
diharapkan dapat membantu mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang
pada akhirnya dapat memprtinggi hasil belajar siswa.
Bab
kedua dari buku media pembelajarn ini berisikan mengenai keterbacaan visual
sebagai dasar media pendidikan. Hasil penelitian tentang keterbacaan visual
dihubungkan dengan hasil belajar. Hasilnya adalah bahwa visualisasi pesan pada
kedua kutub, yang abstrak dan konkret membawa pengaruh yang sama terhadap hasil
belajar siswa. Dapat dikatakan juga penggunaan gambar yang kurang jelas dapat
membingungkan siswa. Begitu juga denagn gambar yang terlalu jelas dapat juga
membingungkan siswa. Penggunaan media visual dalam proses belajar mengajar
perlu memperhatikan keterbacaan visual untuk mencapai tujuannya yaitu pesan
tersampaikan kepada murid dengan efektif. Untuk merancang media visual perlu
memperhatikan susunannya yaitu kesederhanaan, keterpaduan, komposisi,
penekanan, keseimbangan, ruang, tekstur, dan warna yang berguna untuk
mempertinggi motivasi belajar dan daya tarik siswa.
Bab
ketiga dari buku ini berisi tentang media grafis(grafika). Media grafis
didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagsan secara jelas
dan kuat melalui suatu kombinasi penggunaan kata-kata dan gambar-gambar.
Penggunaan media grafis ini memiliki hubunagn satu sama lain dari masing-masing
komponennya. Jenis dari media dan merupkan komponen dari media grafis adalah
bagan, diagaram, grafik, poster, kartun, dan komik. Setiap komponen tersebut
memiliki kelebiahn masing-masing dan memiliki keunikan terutama dalam
panggunaannya dalam proses belajar mengajar.
Bab
keempat dari buku media pembelajaran adalah gambar fotografi. Gambar fotografi
yang dimaksud adalh hasil dari foto kamera. Pada dasranya memotret adalah
menggambar dengan cahaya. Oleh karena, itu perlu mengetahui tiga macam
kombinasi variabel yang serasi. Kombinasi variabel tersebut adalah jarak,
diafragma, dan kecepatan. Gambar memiliki sifat dua dimensi. Gambar dua dimensi
memiliki karakteristik yamg berguna untuk memperoleh keuntungan dalam
keefektifitasan proses belajar mengajar. Karakteristiknya adalah bersifat dua
dimensi, sehinga perlu ditambahkan unsur tiga dimensinya agar kesan yang timbul
jelas. Bersifat diam, sehingga sesuai untuk mengungkapkan fakta yang aktual.
Bersifat rekaman fakta, sesuai untuk tujuan pengajaran yang mengungkapkan
rincian fotografis yang memerlukan ketelitian dalam pengambilan gambar.
Berkesan hidup, karena media memerlukan sentuhan komposisi, keseimbangan, titik
perhatian, pewarnaan dan kualitas teknik.
Bab
kelima dari buku ini adalah media proyeksi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah media-media
yang bersifat memproyeksiakn pesan yang akan disampaikan. Overhead projector(OHP), Manfaat dari OHP dalam pengajaran adalah
mempertahankan komunikasi tatap muka antara guru dan murid. OHP memiliki
kelemahan yaitu pemborosan ruang dan waktu dalam penggunaannya dalam
menyampaikan pesan. Media yang kedua adalah slides
and strips. Media ini lebih memiliki kelebiahn dibanding dengan OHP. Media
ini mampu membangkitkan semangat belajar siswa dan mampu mendorong siswa untuk
bereksperimen. Media ini mampu mewujudkan yang semula abstrak menjadi nyata.
Anmun demikian guru perlu memperhatikan materi terhadap relevansi pemilhan
slides yang sesuai. Kedua media ini merupakan media yang sering di gunakan
guru dalam menyampaikan pesan dari
materi yang di ajarkan.
Bab
keenam dalam buku ini berisikan tentang media audio. Pengertian media audio
sebagai pembelajaran adalah sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif,
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga
terjadi proses belajar mengajar. Pengembangan media ini sama seperti media yang
lainnya nyaitu memperhatikan tiga aspek utama yang meliputi kegiatan
perencanaan, produksi, dan evaluasi. Manfaat dari edia ini adalah untuk melatih
berbahasa asing, pembelajaran yang berlandaskan pada musik, belajar jarak jauh,
dan belajar mandiri.
Bab
ketujuh dari buku media pembelajaran adalah media tiga dimensi. Media tiga
dimensi berimplementasi pada penggambaran objek yang hidup maupun yang tidak.
Oleh karenanya modal berpengaruh dalam membantu proses komunikasi dari
bebrbagai benda, baik yanng terlalu besar, terlalu kecil, terlalu jauh ataupun
terlalu dekat sehingga dapat tersampaikan kepada siswa dan di pahami oleh
siswa. Sebuah model dapat dibuat untuk memperlihatkan karaktersistik bagian
luar saja, misalnya solid model atau struktur bagian dalam objek misalnya
cutaway model, urutan bagian misalnya build-up model, cara kerja misalnya working
model, dan aspek lain dari benda nyata. Diorama dan bineka merupakan variasi
bentuk model untuk menggambarkan wujud salinya. Penggunaan media tiga dimensi
dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk memperkenalkan suatu pelajaran
tertentu, proses kerja suatu objek tertentu, serta bagian lain yang perlu di
perhatikan.
Bab
terakhir dari buku ini adalah lingkungn sebagai media pengajaran, dan merupakan
bab kedelapan. Lingkungan sebagai wadah untuk siswa belajar dapat di
maksimalkan untuk memperkaya bahan dan kegiatan belajar di sekolah. Aturan
untuk belajar di lingkungan adalah dengan survey, berkemah, karya wisata
pendidikan, praktik lapangan, pelayanan pada masyarakat, dan manusia sebagai
sumber belajar. Ada tiga macam lingkungan belajar yaitu lingkungan sosial,
lingkungan alami, dan lingkungan buatan. Tahapan untuk melaksanakan belajar di
lingkunga ada tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahapan tinadak lanjut. Dalam pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dari guru.
Namun dalam laporanpertanggung jawaba adalah tanggung jawab dari murid.
Sedangkan evaluasi adalah milik siswa dan murid.
Kesimpulan
yang dapat saya tarik dari resensi ini adalah buku ini adalah sebagai pedoman
untuk para pengajar sebagai pemilihan media pembelajaran. Namun untuk memilih
media yang cocok harus memperhatikan objeknya dan mengkorelasikan terhadap
media yang akan di gunakan untuk mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar