Senin, 28 Mei 2012

Microsoft Dynamics AX 2012, Software-nya Peritel


Sebagai Direktur Keuangan Sierad Produce, Sik Wei Tjien, mendapat tantangan baru dalam kariernya. Ia dipercaya mengelola Bel Mart, toko penyedia daging ayam dan produk olahan.
Padahal, selama ini, bisnis inti Sierad Produce adalah produksi pakan ternak, penetasan, dan rumah potong. ”Kami benar-benar baru masuk ke ranah bisnis ritel makanan melalui Bel Mart,” kata Tjien di Jakarta, Rabu pekan lalu.
Pada akhir 2009, dibuka 10 outlet Bel Mart di wilayah Jabodetabek. Tjien meraba-raba bagaimana cara mengelola kesepuluh toko tadi. ”Waktu itu kami mencoba pakai aplikasi lokal untuk mengintegrasikan satu outlet dengan outlet lainnya,” ujarnya.
Sayangnya, software itu tidak membantu dalam mengelola keuangan dan persediaan barang. Sebab, saban hari pegawainya harus memasukkan data barang apa saja yang terjual dan berapa pendapatan yang diperoleh secara manual. ”Ini tentu memakan waktu dan tenaga,” ujarnya.
Tidak terhubungnya toko yang satu dengan toko lainnya juga membuat Tjien kesulitan dalam memutuskan apakah suatu outlet mendatangkan keuntungan atau tidak.
Setelah hampir satu tahun, barulah Tjien mengembil keputusan bahwa ada beberapa toko yang terpaksa ditutup dan dipindahkan karena terletak di lokasi yang tidak tepat.
Lantaran tersandung-sandung dengan aplikasi lokal tadi, Tjien lalu memberanikan diri untuk menerapkan piranti lunak khusus bisnis ritel, yakni Microsoft Dynamics.
Versi terbaru Microsoft Dynamics AX 2012 menyuguhkan fitur Multi Channel Management, Order Management, Customer Care, dan Financial Management.
Di dalam layanan Multi Channel Management, pengguna bisa memasukkan katalog produk yang dijual dan memasukkan datanya ke perangkat kasir.
Business Solution Microsoft Dynamics, Galib Machri, mengatakan perangkat kasir yang dimaksud bukan hanya mesin kasir yang ada di pusat perbelanjaan. ”Fitur Multi Channel Management ini juga bisa diterapkan pada tablet dan telepon pintar,” ujarnya.
Sehingga, kata Galib, nantinya konsumen tak perlu lagi berjalan ke kasir dan mengantre. Justru petugas kasir yang mendekati mereka dan memasukkan data barang yang hendak dibeli.
Hanya, tak sembarang tablet dan ponsel cerdas bisa menjalankan fitur ini. ”Hanya yang berbasis Windows,” kata Galib. Untuk mesin Point of Sale (POS) dan tablet PC minimal mengadopsi sistem operasi Windows 7 dan ponsel Windows Phone.
Fitur Order Management berfungsi mengintegrasikan data persediaan barang di setiap toko. Informasi tentang stok barang ini bisa dilihat pada komputer induk yang ada di kantor pusat. ”Jadi, apabila ada barang yang habis di satu toko, bisa langsung mendapat pasokan,” katanya.
Adapun fitur Financial Management bertugas memadukan data keuangan dari tiap outlet. ”Sehingga pengusaha bisa mengetahui apakah suatu toko menguntungkan atau rugi,” ujar Galib.
Selain itu, layanan ini juga dapat disinkronisasikan dengan payment gateway atau cara pembayaran yang dilakukan konsumen. Apakah melalui kartu kredit, kartu debit, PayPal, dan lainnya.
Salah satu menu terbaru yang ada di dalam Microsoft Dynamics AX 2012 adalah fitur Customer Care. Di sini, pengusaha bisa membuat promosi misalnya dengan menggunakan kupon, langsung melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter.
Untuk memasarkan Dynamics AX 2012, Microsoft telah menggandeng 30 perusahaan rekanan, salah satunya adalah PT Kahar Duta Sarana.
Senior Consultant PT Kahar, Kiki Kuswanto, mengatakan beberapa kliennya yang sudah menerapkan peranti lunak khusus peritel ini antara lain Carrefour dan Raja Golf.
Menurut Kiki, perusahaannya tak hanya menyediakan software sejenis Microsoft Dynamics, tetapi juga peranti kerasnya, seperti mesin kasir, scanner, dan lain sebagainya. ”Untuk satu Point of Sale, investasinya sekitar Rp 10 juta,” katanya.
RINI KUSTIANI

0 komentar:

Posting Komentar