Rabu, 13 Juni 2012

Ringkasan Agama Islam


TUGAS INDIVIDU
LAPORAN RINGKSAN CATATAN HARIAN
Tugas Ini Di Buat Untuk Memenuhi Kriteria Penilaian Mata Kuliah Pendidikan Agama Ynag Diampu Oleh Dr. Marzuki, M.Ag.


Disusun oleh   : Imam Susilo Adhi
NIM                : 11105244004
Prodi               : Teknologi Pendidikan



UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDKAN
TAHUN 2011/2012

BAB 1 : MANUSIA DAN AGAMA
A.    Manusia
1.      Manusia dalam Al-Quran.
Dalam Al-Quran ada dua kata yang mendasari pengertian mengenai manusia. Yang pertama adalah insan. Kata insan di ambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Kata insan jika di ilhami secara lebih mendalam akan tersirat makna yang beratrti lupa yang bersasal dari kata nasiya. Sedangkan yang kedua adalah kata basyar. Kata basyar diambil dari akar kata yang berarti penampakan suatu yang baik dan indah. Kata basyar di perjelas dengan kata basyarah yang berati kulit yang nampak jelas dan dapat di lihat oleh mata. Lebih jels dan nyatanya maka ada hadist yang berasal dari Al-Quran yang isinya adalah untuk memperjelas penegrtia manusia. Hadist tersebut adalah pada QS, Ar-Ruum 30:20, al-hijr 15:28, at-tin 95:4, al-isra’ 17:70, al ma’arij 70:19, al-kahfi 18:54, dan Qs Shad 38:71-72.
2.      Manusia dalam pandangan humanisme (kemnusiaan).

Dalam pandangan ini ada beberapa tokoh yang berperan aktif dalam memandang manusia adalah sebagai makhluk humanisme. Tokoh-tookoh yang berperan tersebut adalah Ernst Cassirer yang menulis di bukunya yang berisi salah satu tulisannya adalah memandang bahwa manusia adalah comunal manusia dalam hidup berpolitik dan manusia memiliki ciri utamanya yaitu manusia dapat memiliki karya. Tokoh lain adalah Sastrapratedja yang memandang bahwa manusia adalah makhluk yang historis. Ada enam orientasi tetap manusia yaitu relasi manusia dengan kejasmanian, alam, dan lingkungan ekologis. Emudian keterlibatan manusi dengan sesama. Yang ketiga adalah keterkaitan manusia dengan struktur sosial dan institusional. Kemudian ketergantungan manusia terhadap budaya berdasarkan waktu dan tempat. Yangkelima adalah hubungan timbal balik antar sesama. Dan yang ke enam adalah manusia memiliki kesadaran relgius.

B.     Agama
Pada sub bab agama ini kita di perkenenkan untuk mengenali terlebih dahulu asal mula agama, mengapa ada agama di kehidupan kita, mengenal unsur pokok agama, klasifikasi agama, peran dan fungsi agama. Agama berarti sebuah kepercayaan yang dimiliki oleh semua manusia di dunia ini. Namun, manusia untuk memilih agama apa yang akan di yakininya untuk sebagaia keyakinan religius dalam kehidupannya. Agama juga bersifat universal. Maksudnya adalah agama hampir di miliki oleh semua manusia di dunia ini. Maka ada istilah yang di sebut dengan mansuia adalah makhluk homo religius. Kemudian peran dan fungsia agama adalahsebagai landasan hidup manusia untuk bertindak dan berkata. Sebagaimana di dasarkan manusia adalah makhluk yang berarti tidak bisa ajeg dan cepat berubah-ubah sifatnya. Oleh karenannya manusia meyaki nkan agama sebagai landasan hidup mereka untuk tujuan memiliki keharmonisan di dunia dan akhirat.

BAB 2 : AGAMA ISLAM
Asal mul agama berasal dari bahasa arab din yang berasal dari kata dana-yadinu yang berarti adat istiadat, peraturan, undang-undang, taat, patuh, pembalasan, mengesakan tuhan, perhitungan, hari kiamat, nasehat, dan agama. Islam berarti penyerahan diri, ketaatna dan patuh, damai dan sejahtera, bersih lahir dan batin, sikap menerima aturan, selamat, dan ada usaha. Berdasarakn pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa agama adalah yang di peruntukan manusia dan rasul dari Allah. Serta agama wajib di jaga oleh manusia untuk memperoleh kenikmatan dunia dan akhirat dengan cara menjaga keharmonisan hubungan antara hubungan sesama manusia, manusia  dengan alam. Kesempurnaan islam dapat di ukur dengan enam kategori karakteristik isalm, yaitu : islam adalah agama rabbaniah, islam agama insaniah/manusiawi, islam agama syumuliah/universal, islam sebagai agama al-waqi’yah/konstektual, islam sebagai agama al-wasthiya/moderat, dan islam sebagai agama yang relatif rasional.

BAB 3 : SUMBER AJARAN ISLAM
Sumber ajaran islam ada dua yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Allah menurunkan al-quran kepada nabi yang terakhir yaitu nabi muhammad untuk menjadi pedoman kehidupan umat islam. Di dalam al-quran semua yang di tuliskan memilii sifat kepastian dan allah menjamin kepastian tersebut. Selain al-quran umat islam di duniaini hidup berdasarkan al-hadist yang di ciptakan oleh ulama untuk menjadikan manusia hidup di dunia ini dengan arah yang benar dan dapat melaksanakan perintah allah dan menjauhi larangan. Dalam hidup ini umat islam harus wajib terlebih dulu meyakini bahwa islam adalah agama dan al-quran adalah kitabnya. Sumber ajaran islam yang terakhir adalah ijtihad. Ijtihad adalah sumber ajaran isalm yang meyakinkan bahwa al-quran dan sunnah/hadist adalah sudah benar. Ijtihad ada karena adanya kejanggalan terhadap naskah al-quran dan al-hadist yang kurang jelas tajwidnya. Tujuan dari ijtihad adlah untuk membantu umat islam mempermudah memahami isi al-quran dan al-hadist.

BAB 4 : KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
Pada dasarnya kerangka dasar ajaran islam adalah kitab suci yang di turunkan kepada para nabi allah. Kemudian dari kitab tersebut terdapat aqidah dan akhlak sebagai awalan oleh nabi intuk mengajarkan islam kepada umatnya. Setelah aqidah dan akhlaq maka yang selanjutnya adalah syari’ah. Nabi menjelaskan syari’ah akan dapat berdiri tegak jika aqidah dan akhlaknya kuat di diri kita. Akhlak, aqidah, dan syari’ah memiliki hubungan yang erat. Tanpa aqidah yang kuat syari’ah tidak akan terbentuk. Dan tanpa syari’ah kita yang kuat maka akhlak kita juga tidak akan kuat. Oleh karenanya ketignya tersebut merupakan kerangka dasar agama islam.

BAB 5 : AKHLAQ, ETIKA, DAN MORAL
Akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam di diri manusia yang di artikan dengan akal, budi pekerti, dan tingkah laku. Artinya akhlak manusia akan ditentukan oleh ketiga pengertian diatas. Akhlak akan baik jika agama seseorang juga baik. Etika adalah suatu penilaian terhadap tingkah laku manusia, baik atau buruk tingkah laku di nilai dengan etika. Moral adalah nilai dasar dalam masyarakat untuk membatasi tinghkah laku manusia. Moral juga sebagai tolak ukur perbuatan manusia di masyarakat untuk membimbing masyarakat menuju hal yang baik. Oleh karenannya ketiga hal tersebut harus dimiliki oleh setiap orang yang beragama islam khususnya untuk mencapai kedamainan dunia dan akhirat.

BAB 6 : POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI
Politik islam memiliki prinsip-prinsip dan kaidah dari sumbernya yaitu al-quran. Bila dikaitkan dengan politik yang ada di indonesia yang mayoritas penduduknya bergama islam, maka dapat di simpulkan bahwa politik islam di indonesia belum sesuia cita-cita islam yang dituturkan allah dan para rasulnya. Pada kehidupan masyarakat madani untuk menegakkan politik islam harus berpegangan pada dua semangat yaitu semangat robbaniah dan insaniyah. Yaitu semangat dengan melakukan plitik islam yang di hadiskan oleh al-quran dan assunnah.


BAB 7 : PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan dalam islam adalah wajib hukumnya. Sesuai dengan yang pernah di katakan oleh nabi yaitu tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri cina. Maksudnya adalah mencari ilmu adalah wajib bagi umat islam walaupun itu jauh tempatnya dan menuntut ilmu boleh sampai ke tingkatan yang paling tinggi walau sampai tutup usia. Fungsi pendidikan islam adalah untuk menuju fitrah manusia pada sumber daya dan subyek didik sesuai dengan norma agama islam, atau dapat dikatakan untuk menuju kehidupan yang memiliki kebribadian muslim. Tantangan dalam pendidikan islam adalah adanya arus globalisasi yang semakin tinggi dan kurang dapat di saring oleh manusia. Tantangan lain adalah adanya anggapan bahwa tertutupnya pintu ijtihad. Untuk mendapatkan pendidikan yang sempurna maka perlu dilakukan manajemen  IQ, EQ, dan SQ.

BAB 8 : KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Kerukunan dalam islam dapat diartikan dengan kata lain yaitu toleransi. Toleransi berasal dari kata tolerare yang merupakan bahasa latin. Arti dari tolerare adalah bertahan atau memilkul. Toleransi dalam pandangan islam tersirat dalam Al-Quran aurat al-baqarah ayat 256 yang bermakna seseorang yang dengan suka rela memilih agama satu agama maka yang bersangkutan telah diwajibkan melaksanakan ajaran agama tersebut secara sempurna. Menurut ajaran yang islam satu dari loma dari tujuan orang beragama adalah pemeliharaan terhadap agama itu sendiri, yang dintaranya menuntut sesorang untuk meningkatkan kesempurnaan agamannya serta pemahaman yang berkelanjutan untuk pembentengan agamannya dari godaan setan. Diantaranya dengan cara bertoleransi dengan sesama umat manusia. Karena dengan toleransi momunikasi antar sesama manusia akan terus tercipta dan akan membawa manusia pada kerukunan. Kerukunan di indonesia sendiri sudah tercipta sejak dahulu, namun belakangan ini mulai timbul konflik intern yang menuju pada mengerucutnya komunikasi sosial antar umat beragama di indonesia. Penyebabnya diantaranya adalah sifat darin agama tersebutv yang membawa missi dalam dakwah, dan keeogisana agama tersebut untuk merekrut sebanyak mungkin umat.

BAB 9 : KONSEP GENDER DALAM ISLAM
Gender berasal dari bahasa inggris yang berarti jenis kelamin. Namunn untuk memahami lebih jelas mengenai gender kita harus memahami perbedaan antara gender dan seks. Seks adalah pembedaan jenis kelamin berdasarkan ciri-ciri yang tampak. Sedangkan gender adalah lebih di tekankan pada aspek kejantanan dan sikap feminitas. Oleh karena itu pertumbuhan dari anak menuju dewasa baik laki maupun perempuan sering disebut gender daripada seks. Permasalahan gender di dunia ini berakar dari klasifikasi ini, yaitu marginalisasi, subordinasi, pembentukan stereotipe, adanya kekerasan pada kaum perempuan, beban kerja perempuan. Munculnya perbedaan dalam genderadalah manusia memilikipandangan bahwa wanita hanyalah dirumah dan melayani anak serta suami saja. Padahal perempuan juga memiliki hak untuk bekerja dan berkarier. Namun jka wanita sudah berkarier biasanya akan berfikir instan2 saja. Akibatnya sering bercerai dengan suaminya. Oleh karena itu pemahana terhadap gender perlu berlandaskan pada al-quran dan al-hadist. Pemaknaan arti dari ayat-ayat a—quran tdak boleh diartikan secara langsung di kehidupan kita, masih perlu diartikan lebih jauh agar sesuia dengan kehidupan di jaman sekarang dan menjadikan kehidupan berumah tangga yang harmonis.

BAB 10 : PERNIKAHAN DALAM ISLAM
Pernikahan dalam islam merupakan ibadah. Pernikahan dalam islam harus berdasarka prinsip-prinsip pernikahan dalam agama islam. Prinsipnya tersirat dalam Al-Quran surat Ar-ruum 30:31, AN-Nissa 4:3, dan An-Nuur 24:32. Tujuan dari pernikahan adalah untuk mendapatkan ketenangan hidup. Menjaga sikap dan etika. Untuk memperoleh keturunan. Adanya wali dan mahar dalam pernikahan sudah menjadi wajib dalam islam. Poligami dalam islam di perbolehkan aslakna sang suami dapat bersikap adil kepada semua isterinya tidak ada pengecualian. Penikahan sirih dalam islam tidak sah begitupun dengan negara kita, karena tidak melengkapi unsur-unsur pernikahan, diantarannya harus ada wali, dan saksi. Sementara itu kawin kontrak masih kontroversi, karena ada yang mengatakan boleh dan tidak boleh. Jika di telaah dengan  hukun islam perkawinan kontrak tidak boleh dilaksanakan karena akan menimbulkan kesenjangan sosial.

BAB 11 : FUNDAMENTALISME ISLAM
Fundamentalisme berarti ynag mendasari. Fundamentalisme pertama di gunakakn pada masyarakat amerika, yang menganut agama kristen protestan. Fundamentalisme lahir untuk islam karena adanya situasi politik baik di tingkat domestik maupun internasional. Sejarah juga membuktikan sejak jaman ali bin abi thalib gerakaj ini sudah ada karena situasi politik saat itu tidak pada posisis yang kondusif. Karakteristik dari fundamentalisme ini adalah skriptualisme. Yaitu keyakinan harfiyah terhadap kitab suci yang merupaka firman allah dan di anggap tanpa adanya kesalaha. Cirinya adalah mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap teks-teks al-quraan yang suci. Mereke cenderung menolak adanya  pluralisme dan relativisme.mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama. Degan adanya sikap tersebut maka sikap fundamentalisme cenderung di kaitkan dengan fanatik, keras, dan intoleran, militan , dan radikal. Namun fundamentalisme ada baiknya juga, diantaranya adalah menjadi kuat dan yakin. Kekerasan dalam islam memang tidak di bolehkan. Namun jika kekerasan adalah jalan satu-satunya untuk menuju yang lebuh baik hal tersebut dapat dilakuakn.

BAB 12 : KEBUDAYAAN ISLAM
Kebudayaan dapat di mengerti sebagfai hasil olah akal yang menghasilkan akal budi. Akal budi meliputi cipta, karsa, dan rasa. Prinsip-prinsip agama islam adalah meyakinkan bahwa allah adalah tuhannya dan islam adalah agama allah. Dalam kebudayaan islam kita mengenal adanya masjid, orang sholat, puasa, haji, umrah, dll yang berkaitan dengan islam. Namun di indonesia kebudyaan islam masih ambigu. Karena di masyarakat pedalam misaln ya suku toraja di sulawesi. Mereka bergam islam tapi masih menjunjung tinggi adat isdiatdat yang ada sesajinya. Padahal dalam islam itu di larang. Oleh karena itu orang tersebut perlu mengaplikasikan akal budi mereka terhadap kehidupan nyata. Di dunia ini segala sesuatunya datang dari allah dan oleh allah, tidak dari lainnya. Mjadi harus menyembah satu yaitu allah.

0 komentar:

Posting Komentar